Secarik Pesan Lewat Kabut



Kepadamu yang kunobatkan sebagai peri cantik dari puncak gunung.

Kutulis suratku ini, sebagai wujud syukur terhadap Sang Maha Esa atas diciptakannya makhluk se-syahdu kamu.

Maka aku pun perlu mengabarkan pada seluruh penduduk semesta raya melalui surat ini bahwa mereka harus tau akan keberadaanmu, benar adanya...

Aku ceritakan sebuah kisah perjalanan, di sana kau bisa menemukan semangkuk tawa, secangkir tangis, dan berlembar-lembar mimpi yang sedang diperjuangkan. 

Dalam setiap perjalanan itu tak jarang kau akan menemukan persimpangan, entah itu simpang keraguan atau keyakinan. 

Tokohnya pun berganti, ada yang menemani dari awal hingga akhir atau hanya melintas sekilas di jalurmu. 

Satu pesanku nikmatilah segala perjalananmu apapun keadaannya. 

Tentang mereka yang menghidupkan seseorang dalam pemikirannya masing-masing.

Jalan yang aku lihat begitu membosankan, hanya jalan lurus yang berkilometer jaraknya. 

Kalau saja ada kau, aku ingin meminta satu hal. 

Temani aku cari jalan pintas yang lain. 

Tak apa jika melewati padang rumput, hutan, ataupun gunung yang dingin. 

Karena saat aku menjadi kita, pikirku aku akan banyak tertawa.


Share: